Thursday, March 31, 2011

Tehnik dasar fotografi untuk pemula

DOF ( Depth Of Field )
Depth of Field (DOF) atau ruang tajam ini adalah tehnik dasar fotografi, DOF berperan untuk menghasilkan foto dengan variasi ketajaman ( fokus ). Setiap foto memiliki kedalaman ( depth ) yang terbagi atas foreground ( depan ) dan background ( belakang ).
DOF sama seperti halnya dengan mata kita, coba anda acungkan jari di depan mata, dan anda fokus untuk melihat jari anda, pasti backgroundnya akan terjadi blur. Dan sebaliknya coba nda fokus untuk melihat backgroung, pasti jari anda akan blur.
Contoh foto DOF ( Depth Of Field ):






















Hal yang mempengaruhi Depth Of Field:
*Jarak antara foreground dan background akan membuat DOF yang berbeda pula, semakin jauh jarak antara foreground dan background akan membuat DOF sempit ( blurnya banyak ), dan semakin dekat jarak antara foreground dan background akan membuat DOF luas ( blurnya sedikit ).
*Aperture atau bukaan diafragma juga mempengaruhi DOF, jika menggunakan bukaan diafragma yang besar misalnya f/1.8 maka akan membuat DOF sempit ( blurnya banyak ), dan jika menggunakan bukaan diafragma yang kecil misalnya f/22 maka akan membuat DOF luas ( blurnya sedikit )

Ini sedikit gambaran tentang DOF, coba perhatikan penggunaan aperture/diafragma yang digunakan.























Logikanya gini misalkan mata anda memiliki kekurangan misalnya minus 2 ( -2 ) dan anda tidak menggunakan kacamata pasti anda tidak mampu untuk melihat benda yang jauh karena blur. Coba anda sipitkan mata anda, sama saja seperti mengecilkan bukaan lensa kamera pasti penglihatan anda akan lebih fokus. Namun jika terlalu sipit maka penglihatan akan gelap. ^^

Freeze
Setelah mengerti tentang DOF dimana aperture yang berperan penting untuk membuat DOF, sekarang tentang freeze dimana shutter speed lah yang berperan. Freeze adalah sebuah tehnik fotografi untuk mengambil suatu moment dengan cepat. Seperti foto tetesan air terjun, orang melompat, dan foto lain yang membutuhkan penangkapan gambar yang cepat.
Contoh foto Freeze:





















Untuk mendapatkan foto freeze anda cukup menaikan shutter speed yang cepat, misalnya 1/100 – 1/4000 akan tetapi seperti yang pernah dibahas sebelumnya tentang shutter speed, semakin cepat shutter speed maka semakin banyak pula cahaya yang dibutuhkan. Jadi carilah suatu tempat yang terang, atau anda bisa menaikan ISO untuk mendapatkan foto yang tidak gelap.
Terus mungkinkah bisa mendapatkan foto freeze pada malam hari? bukannya tidak mungkin akan tetapi anda butuh peralatan pendukung  seperti flash ataulampu studio dengan kecepatan sinkronisasi yang tinggi pula.

Movement
Sekilas tentang tehnik fotografi movement, tehnik ini bertentangan dengan freeze. Dimana freeze membutuhkan shutter speed yang cepat sedangkan pada tehnik fotografi movement membutuhkan shutter speed yang justru lambat.
Contoh foto Movement:





















Untuk mendapatkan foto movement anda cukup menggunakan shutter speed yang lambat, misalnya dari 1 detik atau 1/5 detik. Akan tetapi untuk menghasilkan foto yang baik tentu dengan objek atau background yang tidak berbayang dan usahakan gunakan tripod.

Panning
Sekarang tentang tehnik fotografi panning, tehnik ini pengaturannya sama seperti movement, akan tetapi panning lebih condong dengan tampilan gerakan objek melalui background yang bergerak.
Contoh foto Panning:





















Cara mengambil foto panning dengan mengatur fokus ke auto focus, dan menekan setengah tombol shutter sambil mengikuti pergerakan objek, jika merasa sudah mengimbangi gerakan objek tekan tombol shutter penuh.
Maka anda akan mendapatkan hasil foto dengan objek yang terfokus akan tetapi backgroundnya berbayang, namun jika hasil fotonya semua berbayang mungkin karena anda belum pas mengikuti pergerakan objeknya atau shutter speed terlalu lambat, tapi dengan sering mencoba pasti bisa menghasilkan foto yang baik.
Untuk tehnik panning berbeda dengan movement, anda akan lebih leluasa mengikuti pergerakan objek tanpa menggunakan tripod.

Bulb
Tehnik fotografi bulb adalah tehnik fotografi yang menggunakan shutter speed paling lambat, dan biasanya dilakukan pada malam hari. Untuk melakukan tehnik fotografi bulb anda wajib menggunakan tripod atau bisa menaruh kamera anda ditempat yang lebih stabil, dan bisa menggunakan shutter release cable/wireless untuk hasil yang lebih sempurna.
Contoh foto Bulb:





















Cara mengambil foto bulb dengan mengatur dengan mode manual, dan mensetting shutter speed ke 20 detik atau lebih tergantung kemauan anda, atau bisa juga dengan mensetting shutter speednya ke mode Bulb, lalu anda menekan tombol shutter full sampai kapanpun yang anda inginkan, asal kameranya mampu aja dan tidak gosong karena kelamaan menekan tombol shutter.
Saya sendiri belum pernah mencoba foto bulb sampai lebih dari 5 menit, maklum kamera jelek.

Silhouette
Silhouette atai biasa disebut siluet ( biar gampang ) adalah foto dengan obyek yang gelap total namun background yang terang, sehingga yang terlihat adalah bentuk dari objek utama tadi.
Contoh foto Silhouette:





















Cara mengambil foto siluet dengan cara, mematikan flash anda dan mencari suatu tempat yang dimana background lebih terang daripada objeknya, dan saya biasanya menggunakan mode A ( aperture priority ) dan mengatur exposure sesuai dengan keadaan cahaya dilapangan. Saya memilih mode ini supaya lebih tajam dalam pengambilan backgroundnya juga.
Dan hal yang utama diperhatikan adalah terus mencoba sampai mendapatkan hasil foto yang memuaskan.

Terimakasih telah berkunjung di blog saya, nanti jika ada waktu saya akan menambah info tentang fotografi yang lainnya.

Wednesday, March 30, 2011

Belajar tentang fotografi untuk pemula


Fotografi
Fotografi ( Photography ) berasal dari kata Foto ( Cahaya ) dan Graphia ( menulis / menggambar ), sehingga dapat diartikan bahwa fotografi adalah suatu teknik menggambar dengan cahaya. Atas dasar tersebut,  jelas bahwa cahaya sangat berperan penting dan menjadi sumber utama dalam memperoleh gambar.

Kamera SLR
Kamera SLR ( Single Lens Reflex ) atau D-SLR ( Digital Single Lens Reflex ) merupakan kamera dengan jendela bidik ( viewfinder ) yang memberikan gambar sesuai dengan sudut pandang lensa melalui pantulan cermin yang terletak di belakang lensa. Pada umumnya kamera biasa memiliki tampilan dari jendela bidik yang berbeda dengan sudut pandang lensa karena jendela bidik tidak berada segaris dengan sudut pandang lensa.
Seperti dibahas terdahulu, fotgrafi berkaitan erat dengan cahaya, maka kamera berfungsi untuk mengatur cahaya yang ditangkap image sensor ( sensor gambar pada kamera digital atau film pada kamera konvensional ). Untuk mengatur cahaya, terdapat 2 hal mendasar dalam kamera, yakni Shutter Speed ( Kecepatan Rana ) dan Aperture ( Diafragma ).

Shutter Speed
Shutter speed merupakan kecepatan terbukanya jendela kamera sehingga cahaya dapat masuk ke dalam image sensor. Semakin cepat anda mengatur shutter speed maka akan semakin cepat pula objek yang anda foto tertangkap dan masuk ke sensor kamera.
Contoh foto dengah shutter speed yang cepat:















Contoh foto dengan shutter speed yang lambat:















Satuan pada shutter speed adalah detik, misalnya 30detik - 1/8000detik. Shutter speed juga berpengaruh pada terang atau gelapnya hasil foto anda. Logikanya seperti ini misalkan anda mengatur shutter speed dengan cepat maka cahaya yang masuk juga harus cepat untuk mendapatkan kecerahan foto yang pas dan jika cahaya sedikit yang masuk maka hasil foto akan gelap. Intinya jika pada cahaya yang terang/siang hari anda dapat mengatur shutter speed yang cepat misalkan 1/60 - 1/400 tergantung banyaknya cahaya. Dan jika pada malam hari anda justru menggunakan shutter speed yang lambat misalkan 1/2 - 1/30 tergantung banyaknya cahaya juga.
Akan tetapi shutter speed lambat sangat rentan dengan hasil foto yang buram atau blur karena pergerakan dari tangan anda saat memotret, karena dengan shutter speed yang lambat anda harus lebih tenang saat memotret supaya tidak blur.

Aperture
Aperture atau diafragma merupakan istilah untuk bukaan lensa. Apabila diibaratkan Lensa/kamera =Jendela dan Aperture=Pintu jendelanya, maka apperture/pintu jendela tadi dapat kita atur bukaannya agar cahaya yang masuk bisa diatur banyak atau sedikitnya.
Apperture dilambangkan dengan huruf “f”, misalkan f/1.2 - f/4.0
Semakin kecil angka apperture maka akan semakin besar bukaannya, dan sebaliknya jika semakin besar angka apperture maka akan semakin kecil bukaannya.
Coba perhatikan gambar berikut dibawah untuk lebih memahami tentang apperture: 
























ISO
ISO adalah ukuran tingkat sensifitas cahaya terhadap sensor kamera, semakin tinggi kita mengatur ISO maka semakin sensitif pula cahaya yang masuk ke sensor. Nilai ISO biasanya dikalikan 2, misalnya dari 100, 200, 400, 800, 1600, 3200 dst.
Logikanya gini misalkan dalam pembangunan rumah kita menggunakan 100 pekerja/ dianggap “ISO 100”, ISO ini bertugas untuk mengambil cahaya untuk dimasukkan ke sensor kamera dan otomatis ikut mempercepat pengambilan gambar.
Lalu kita menambah jumlah pekerja menjadi “200 pekerja/ISO 200”, maka otomatis pekerjaan akan lebih cepat atau sensitifitas cahaya jg meningkat sehingga mempebanyak cahaya yang masuk. Intinya ISO berfungsi untuk mempercerah gambar dan cocok untuk memotret didaerah yang cahayanya sedikit/gelap.

Akan tetapi tahukah anda tentang noise/grain?
Akibat dari ISO yang tinggi misalkan 1600-3200 akan berefek noise atau bisa disebut ada bintik-bintik pada hasil foto kita. Anda mungkin pernah memotret gambar mengunakan kamera HP, dan pada saat malam hari karena gelap anda mensettingnya ke modus malam (modus malam = menaikan ISO), dan coba perhatikan hasil fotonya pasti ada noise/grain yang saya bilang tadi.

White Balance
Sebuah benda berwarna putih akan tetap tampak putih di mata kita walau disinari cahaya kekuningan. Itu terjadi karena mata kita mampu melakukan penyesuaian tapi tidak untuk kamera. Jika benda berwarna putih itu disinari cahaya kekuningan lalu kita foto, benda itu akan tampak berwarna kekuningan pada fotonya/tidak tampak putih lagi, itu karena kamera tidak bisa menyesuaikan walaupun dengan setting auto white balance. Kamera hanya mengambil gambar apa adanya.

Atas dasar inilah, dalam dunia fotografi digital dikenal adanya penyesuaian pada warna putih ini, yang dikenal dengan istilah White Balance atau biasa disingkat WB. Penyesuaian ini dilakukan agar benda berwarna putih akan terekam putih dengan cahaya berwarna apa pun.
Kenapa harus disebut White Balance? Kenapa nggak Red Balance?
Warna putih dipilih karena hanya warna ini yang absolut pada perubahan. Diberi cahaya kuning dia akan jadi kuning, diberi warna hijau dia akan jadi hijau dst. Sedangkan warna lain misalkan merah, kalau diberi warna kuning, akan berubah jadi warna baru karena penggabungan warna seperti halnya saat menggunakan cat air dan menggabungkan cat air yang berbeda warna.
Pengaturan white balance pada kamera tentu saja digunakan untuk menyesuaikan warna, pengaturan white balance pada kamera biasanya ada Automatic WB, Daylight, Cloudy, Fluorescent, Tungsten, Shady dll. Dan biasanya pengaturan white balance pada kamera, yang paling atas berwarna kebiru-biruan dan semakin bawah semakin kekuning-kuningan, jadi sesuaikan saja seperti keinginan anda.
Perhatikan gambar dibawah ini untuk melihat perbedaan pada white balance:



















  


Exposure
Exposure adalah metode pengaturan cahaya yang dibuat untuk mempermudah pengambilan gambar, biasanya orang menggunakan metode ini untuk memotret sebuah acara yang tidak ingin kehilangan sebuah momen namun tetap mendapatkan hasil foto yang baik.
Exposure atau disebut eksposur dalam bahasa indonesia tidak luput dari ketiga elemen berikut:
1. Shutter Speed: Rentang waktu pengambilan gambar.
2. Aperture: Seberapa besar bukaan lensa saat mengambil gambar.
3. ISO: Ukuran seberapa sensitif sensor kamera terhadap cahaya.
Interaksi ketiga elemen inilah yang disebut eksposur, perubahan dalam salah satu elemen akan mengakibatkan perubahan dalam elemen lainnya.
Eksposur tidak dapat digunakan dalam mode manual, dikarenakan pada mode ini kita mengatur semuanya secara manual dan eksposure tidak berperan.
Nilai eksposur dari -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3 semakin kecil tentu semakin gelap, dan semakin besar akan semakin terang.
Nilai eksposur standar adalah 0, dan jika ingin membuatnya lebih gelap bisa menurunkan 1 tingkat eksposur, perubahan 1 tingkat ini akan mengubah Shutter Speed, Aperture, atau ISO secara otomatis tergantung mode yang kita gunakan. Misalkan kita menggunakan mode “A” atau disebut Aperture Priority jadi nilai aperture tidak berubah karena kita mengatur nilai aperture secara manual.
Logikanya gini eksposur saya anggap adalah keran air, shutter speed adalah berapa lama kita membuka keran, aperture adalah seberapa besar bukaan keran dan ISO adalah kuatnya dorongan air. Air yang mengalir melalui keran tersebut adalah cahaya yang diterima sensor kamera.

Focal Length
Focal length menentukan seberapa lebar sudut pandang lensa. Semakin pendek panjang focal misalkan 18mm maka semakin lebar juga tampilannya. Semakin panjang focal length misalkan 70mm maka makin sempit dan dekat juga tampilannya.
Jangan keliru tentang jarak focalnya, dulu saya berpikir kalau focal length dekat (70mm) cocok untuk foto pemandangan, dan focal length jauh (18mm) cocok untuk foto model.
Lensa dengan focal length pendek dalam dunia fotografi biasanya disebut lensa wide angle dan lensa dengan focal length panjang bisanya disebut sebagai lensa tele.
Untuk lebih memahami tentang focal length, lihat contoh dibawah:





















Contoh diatas memperlihatkan perbedaan lebar sudut pandang pada jarak pemotretan yang sama. Saat menggunakan lensa dengan focal length 20 mm, anda bisa memotret jalanan serta gedung di kiri dan kanan. Namun saat anda menggunakan lensa panjang, misalnya 400 mm pada contoh diatas, anda hanya akan bisa memotret bagian utama menara.
Dan coba perhatikan pada jarak 15mm, disana terlihat membentuk "fish eye" yang biasa disebut, yakni membuat foto melingkar karena suatu efek.

Jadi, apakah kalau sebuah lensa memiliki spesifikasi 200 mm, maka panjang fisiknya benar-benar 200 milimeter (20 cm)? Tentu tidak, sesuai dengan kemajuan teknologi optik dan telah menggunakan banyak elemen lensa tambahan didalamnya yang bekerja secara kombinasi, sehingga panjang fisik lensa bisa lebih pendek.

Mode Kamera















M= Full Manual
Pada mode ini pengaturan kamera sepenuhnya manual, baik shutter speed, aperture, ISO, dst.

A= Aperture Priority
Pada mode ini aperture menjadi prioritas utama yang anda setting secara manual, dan shutter speed akan mengimbangi sesuai dengan aperture yang anda gunakan.

S= Shutter Priority
Pada mode ini shutter speed menjadi prioritas utama yang anda setting secara manual, dan aperture akan mengimbangi sesuai dengan shutter speed yang anda gunakan

P= Program
Pada mode ini baik aperture maupun shutter speed akan mengkalkulasi secara otomatis sesuai dengan kebutuhan cahaya, hanya saja pada mode ini tingkat eksposure dapat diatur sesuai dengan kehendak.

Auto
Mode auto merupakan mode dimana kamera secara penuh mengatur akan segala kebutuhan pengaturan, dengan kata lain pada mode ini fotografer tinggal "jepret" saja.

Portrait
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan portrait ( foto manusia ), seperti penggunaan tonal warna untuk skin tone dst.

Landscape
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pemandangan ( landscape), seperti tone warna yang lebih vivid dst.

Macro
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto macro ( jarak dekat sehingga objek tampak lebih besar ), seperti fokus lensa yang lebih disesuaikan.

Moving Object
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan pemotretan objek yang bergerak, sehingga fokus lensa akan lebih cepat bergerak menyesuaikan dengan pergerakan objek.

Night Landscape
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pemandangan pada malam hari.

Night Portrait
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto portrait malam hari atau cahaya redup.

Anda bisa melanjutkan membaca tentang fotografi lainnya, tinggal lihat saja yang lainnya.
Terimakasih telah berkunjung.

Mengetahui istilah pada kode lensa Nikon



*Nikkor : Nama untuk lensa buatan dari Nikon.

*AF : Auto Focus, yang dalam artian kita bisa mengatur fokus gambar dengan auto.

*MF : Manual Focus, yang berarti kita melakukan fokus secara manual.

*AF-S : Lensa yang memiliki motor SWM, sehingga proses auto fokus dilakukan di lensa (bukan pada bodi kamera). Lensa AF-S lebih cepat, akurat dan tidak berisik dalam urusan auto fokus dibanding lensa AF lainnya.

*AF-D : Kebalikan dari AF-S diatas deh.

*DX : Lensa khusus untuk DSLR yang memiliki sensor APS-C. Lensa ini memiliki lingkar gambar lebih kecil dari lensa Nikon lain, sehingga memiliki ukuran yang juga lebih kecil. Apabila lensa ini dipasang pada DSLR Nikon berformat FX seperti Nikon D3, maka akan terjadi vignetting, ingin tahu apa itu vignetting? Jelajahi aja blog ini.

*G : Lensa yang tidak memiliki apperture ring. Pengaturan nilai apperture hanya bisa melalui dial kamera (kamera SLR Nikon lama tidak kompatibel dengan lensa G ini).

*VR : Vibration Reduction, lensa yang memiliki teknologi stabilizer untuk meminimalisir getaran saat memotret pada kecepatan rendah (sangat cocok untuk malam hari atau low light). Elemen VR ini akan mengkompensasi getaran, kemampuannya hingga 3-4 stop, sehingga dapat mengurangi blur saat mengambil gambar.

*IF : Internal Focusing, proses fokus yang terjadi didalam lensa, sehingga ukuran lensa lebih pendek. Ini memungkinkan penambahan filter tertentu pada bagian depan lensa.

*ED : Extra low Dispersion, elemen lensa khusus yang ditujukan meningkatkan kontras dan ketajaman dengan meniadakan penyimpangan warna saat cahaya memasuki bagian lensa / chromatic aberration.

*SIC : Super Integrated Coating, lapisan khusus untuk menghilangkan flare saat lensa terkena cahaya matahari.

*N : Nano crystal coat, lapisan lensa yang juga dipakai untuk mengurangi flare dan ghosting.

* Asph : Aspherical lens, lensa khusus untuk mengurangi distorsi dan penyimpangan warna.

*D : Distance information, untuk memberikan informasi tentang jarak objek ke kamera sehingga membantu kerja sistem Matrix metering dan iTTL flash.

*DC : Defocus Control, lensa yang memiliki fungsi untuk mengatur bokeh/blur sehingga saat kita melakukan foto potret dapat menghasilkan blur yang sesuai harapan.

*Micro : Istilah untuk lensa khusus makro.

Friday, March 11, 2011

Chord dan Lyric: Stand Up - Purpose (OST Police 86)

Intro: E

E
I saw an angel hit the ground
                                        C#m
Fly to nowhere above the sky

Cross another cold state line
                                       E
Purpose almost hard to find

E
Climb a mountain reach the sun
                                                C#m
Face the storm and lightning thunder

Seem I never found it one
                                       B
Purpose really hard to find


Bridge:
B                         A
Another time to stay
B                  A
Almost fly away


Reff:
           E
You believe of what you say
           B
You believe of what you learn
          C#m
If you found these one
           B                      A
Many life will come into you

           E
You believe of what you try
           B
You believe of what you trust
          C#m
If you found these one
           B                      A
Many life will come into you


Intro: E B A - E F# B tinggi 2x
Come into you...


E
I saw an angel hit the ground
                                        C#m
Fly to nowhere above the sky

Cross another cold state line
                                       B
Purpose really hard to find


Bridge:
B                         A
Another time to stay
B                  A
Almost fly away


Reff:
           E
You believe of what you say
           B
You believe of what you learn
          C#m
If you found these one
           B                      A
Many life will come into you

           E
You believe of what you try
           B
You believe of what you trust
          C#m
If you found these one
           B                      A
Many life will come into you


B -------> E
I found you.................
B -------> E      B-->E

B -------> D#
I found you today
B -------> D#    B --> D#

C#m - D# - E - F# - G# - A
A - B - C#m - D# - E - F#

B -------> E
I found you.................
B -------> E      B-->E

B -------> D#
I found you today
B -------> D#    B --> D#

C#m - D# - E - F# - G# - A
A ~ A ~ A




Sorry jika ada kesalahan pada chord/lyric karena yang gw share cuma menurut telinga gw sendiri.
Thx yah yang udah mampir. :D